IHSG berpeluang melanjutkan Bear Market pasca gagal membentuk harga tertinggi baru (new high) dan melanjutkan downtrend yang dibentuknya.
Sekilas, pergerakan IHSG sejauh ini mirip pergerakan diawal Market Crash 2008, hanya saja timeframe 2020 lebih panjang. Diawal kejatuhan pasar pada 2008, terlihat adanya Fake V Shape Recovery pada periode Januari - Maret 2008. Hal yang sama terjadi pada periode Januari - September 2020, walaupun per 29 Septermber 2020 ini masih ada peluang untuk breakout downtrend line nya.
Pergerakan IHSG pun berpeluang mengulangi kejadian yang sama apabila IHSG tidak bergerak menembus downtrend line (garis merah) dan membentuk new high.
Saat ini, peluang terbesar adalah IHSG melanjutkan pelemahan ke level terendah 2020 di Rp 3911. Support ini akan menjadi support penting dalam pergerakan IHSG selanjutnya. Jika support ini breakdown, maka peluang berikutnya adalah IHSG akan jatuh ke level tertinggi 2008 lalu di Rp 2838. Pergerakan ke level ini akan menjadi WORST CASE SCENARIO untuk IHSG.
Kedepannya, jika IHSG bertahan diatas level Rp 3911, maka ada peluang untuk terjadi market recovery dan memasuki fase pasar baru. Bisa jadi sideways dulu atau langsung masuk fase Bull Market.
The information and publications are not meant to be, and do not constitute, financial, investment, trading, or other types of advice or recommendations supplied or endorsed by TradingView. Read more in the Terms of Use.